- Ketua FKP LPP RRI Achmad Nyerupa: RRI Fest 2025 Dorong Tumbuh Kembang UKM
- Bupati Lampung Barat Expose Rencana Penataan Infrastruktur
- Wakil Walikota Metro buka Pelatihan Digital Marketing
- Wabup Azwar Hadi Pimpin Pelaksanaan Aksi 5 Tim
- Langkah Gubernur Hapus Uang Komite , Dorong Deflasi di Provinsi Lampung
- Pemprov Lampung Apresiasi RRI Fest 2025, Dorong UMKM dan Transformasi Digital
- Temui Ketua MPR RI, Gubernur Mirza Sampaikan Aspirasi Mahasiswa Lampung
- Yayasan Addarsa Baitul Quraan Salurkan Donasi Para Dermawan
- Bupati Tubaba Pimpin Apel Besar Peringatan Hari Pramuka ke-64 Tahun 2025
- Dapur Rumah Warga di Jalan Purnawirawan Dilalap Si Jago Merah
Bupati Lambar Minta Dinas PUPR Penanganan Ruas Jalan Terdampak Longsor

LAMPUNG BARAT, MFH,-- Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus
mengajukan permohonan secara langsung kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) untuk ikut ambil bagian dalam penanganan ruas jalan
yang terdampak longsor di Pekon Mutar Alam, Kecamatan Way Tenong.
Permintaan itu
disampaikan dalam audiensi bersama Anggota DPR RI Komisi V Mukhlis Basri dan
sejumlah kepala balai kementerian, yang digelar di Lamban Sabah, Jalan Padat
Karya, Way Dadi, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung pada Jumat
(29/8/2025).
Acara tersebut
dihadiri para mitra kerja strategis pemerintah pusat, antara lain Kepala Balai
Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah
Lampung, hingga Kepala BMKG dan Basarnas Daerah Lampung. Dari Pemkab Lampung
Barat, hadir juga Kepala Bappeda, Kepala Dinas PUPR, dan Kepala Dinas
Perhubungan.
Baca Lainnya :
- Pemkab Lambar Serius Wujudkan Pengelolaan Sampah0
- Bupati Lampung Barat Minta Peratin Fokus untuk Bangun Infrastruktur0
- 480 Peserta Ramaikan Jambore dan Apel Besar Hari Pramuka ke-64 di Lambar0
- 24 Dokter PIDI dan PIDGI Resmi Bertugas di Lampung Barat0
- Mad Hasnurin Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Kemendagri Secara Virtual0
Selain itu forum
tersebut melibatkan delapan kabupaten/kota Dapil I DPR RI Komisi V, di
antaranya Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesawaran,
Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pesisir Barat, dan
Kabupaten Lampung Barat.
Dalam forum itu,
Bupati Parosil menegaskan pentingnya pertemuan lintas lembaga seperti ini
sebagai ruang menyelaraskan program pusat dan daerah, terlebih dalam konteks
pembangunan infrastruktur dan penanggulangan bencana.
“Pertemuan-pertemuan
seperti ini sangat penting untuk menyosialisasikan program-program yang menjadi
visi-misi kepala daerah, gubernur, bahkan presiden. Saya yakin kita semua memiliki
semangat yang sama: mewujudkan Asta Cita Presiden dan menjalankan amanat
pembangunan untuk rakyat,” ungkap Parosil.
Ia menyampaikan bahwa
Lampung Barat merupakan daerah yang rawan bencana, terutama tanah longsor. Hal
ini diperparah dengan kondisi geografis yang berada di kawasan perbukitan,
serta seringnya curah hujan tinggi.
“Lampung Barat ini
langganan longsor, apalagi di daerah seperti Pekon Mutar Alam. Saya sangat
mengapresiasi pihak Kementerian yang telah menangani beberapa ruas jalan
nasional yang terdampak longsor, namun masih banyak yang belum tersentuh,”
ujarnya.
Parosil mencontohkan
kasus jalan longsor di Mutar Alam yang dinilainya sebagai tanggung jawab
bersama antara pemerintah pusat dan daerah. Ia mengeluhkan sikap Kementerian
PUPR yang dinilai lepas tangan dalam menangani kerusakan yang dampaknya berasal
dari infrastruktur nasional.
“Kami sudah ajukan
permohonan penanganan ke Kementerian PUPR, tapi seolah lepas tangan. Padahal
jelas, longsor terjadi akibat limpahan air dari saluran ruas jalan nasional,
yang menghantam jalan kabupaten. Kalau kita bicara soal tanggung jawab, ini
bukan hanya daerah. Ini bencana yang berdampak lintas kewenangan,” tegasnya.
“Dari hitung-hitungan
kami bersama Dinas PUPR dan Bappeda, nilai kebutuhan anggarannya di atas 10
miliar rupiah. APBD kami tidak akan cukup. Maka kami harap kementerian hadir,
menunjukkan rasa tanggung jawab, dan membantu menyelesaikan masalah ini.”
Bupati Parosil juga
mengajak semua pihak, termasuk anggota DPR RI Mukhlis Basri dan para kepala balai
yang hadir, untuk menjadikan forum seperti ini sebagai langkah awal membangun
sinergi pusat dan daerah secara berkelanjutan.
“Saya minta ini bukan
sekadar seremoni. Harus ada tindak lanjut konkret. Jangan sampai kepala OPD
hanya datang ke kementerian, proposal diterima, tapi tak pernah
ditindaklanjuti. Di forum ini, kita bisa verifikasi langsung, kita bisa dengar
langsung, dan kita bisa bersinergi,” pungkasnya.
Sementara itu,
Anggota DPR RI Komisi V Mukhlis Basri menegaskan komitmennya untuk menjadi jembatan
antara pemerintah pusat dan daerah, terutama dalam memastikan kebutuhan
infrastruktur yang mendesak bisa masuk dalam program nasional.
“Semua kepala daerah
tentu punya visi membangun daerahnya masing-masing. Tapi hari ini kita
menghadapi tantangan serius: adanya pemotongan transfer daerah untuk 2025/2026.
Ini tentu menyulitkan realisasi janji-janji pembangunan kalau tidak ada sinergi
antara pusat dan daerah,” kata Mukhlis.
Ia menyoroti bahwa
daerah pemilihannya, termasuk Lampung Barat, adalah wilayah rawan bencana yang
harus menjadi prioritas dalam kebijakan pembangunan nasional.
“Dapil I Lampung ini
langganan bencana: mulai dari longsor, banjir, abrasi, sampai potensi gempa
karena dilalui Sesar Semangko. Maka sudah seharusnya pemerintah pusat tidak
tutup mata. Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, harus ada koordinasi yang
kuat,” tegas Mukhlis.
Mukhlis juga
menegaskan bahwa pertemuan ini bukan sekadar ajang formalitas, melainkan forum
strategis untuk menyampaikan aspirasi daerah secara langsung ke kementerian
melalui para kepala balai.
“Saya sengaja
mengundang kepala daerah untuk bertemu langsung dengan para kepala balai,
supaya program-program prioritas bisa diserap dan dianggarkan. Ini bentuk
sinergi nyata. Dan saya pastikan akan mengawal aspirasi dari Lampung Barat,
khususnya terkait jalan longsor di Mutar Alam, agar menjadi perhatian serius
dari Kementerian PUPR,” ujarnya. [MFH/Dikominfotik Lambar]
