- Ketua FKP LPP RRI Achmad Nyerupa: RRI Fest 2025 Dorong Tumbuh Kembang UKM
- Bupati Lampung Barat Expose Rencana Penataan Infrastruktur
- Wakil Walikota Metro buka Pelatihan Digital Marketing
- Wabup Azwar Hadi Pimpin Pelaksanaan Aksi 5 Tim
- Langkah Gubernur Hapus Uang Komite , Dorong Deflasi di Provinsi Lampung
- Pemprov Lampung Apresiasi RRI Fest 2025, Dorong UMKM dan Transformasi Digital
- Temui Ketua MPR RI, Gubernur Mirza Sampaikan Aspirasi Mahasiswa Lampung
- Yayasan Addarsa Baitul Quraan Salurkan Donasi Para Dermawan
- Bupati Tubaba Pimpin Apel Besar Peringatan Hari Pramuka ke-64 Tahun 2025
- Dapur Rumah Warga di Jalan Purnawirawan Dilalap Si Jago Merah
Serius Tangani Banjir, H. Bambang rakor bersama Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah

METRO, MFH,-- Wali Kota Metro, Bambang Iman
Santoso, menggelar Rapat Koordinasi Pembahasan Penanggulangan Banjir dan
Revitalisasi Sungai Way Batanghari secara daring bersama Kemenko Bidang
Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah RI, berlangsung di ruang rapat wali kota
pada Selasa (05/08/2025).
Dalam pembukaan rapat,
perwakilan dari Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah RI,
Nurhayadi, menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari surat
yang dikirimkan Pemerintah Kota Metro mengenai penanganan banjir di Sungai Way
Batanghari.
Ia juga menekankan pentingnya
mengetahui kondisi terkini di lapangan serta langkah-langkah yang telah
diambil. Menurutnya, upaya mitigasi perlu diperkuat. “Kita perlu melihat
seperti apa penanggulangannya ke depan, apakah sudah ada upaya mitigasi, dan
apa yang diharapkan dari pertemuan hari ini, termasuk berbagi pengalaman yang
dapat menjadi bahan evaluasi bersama,” tambahnya.
Baca Lainnya :
- Peringati Hari Anak, Wali Kota Metro, H. Bambang Ungkap Peran Serta Orang Tua dalam Parenting0
- Klan "Mulyono" Kuasai PKS Lampung!0
- Langkah Nyata PKK Lampung Wujudkan Keluarga Tangguh Lewat Desa TAPIS0
- Fatima Nabil, Presenter TV Berjilbab Pertama di Mesir0
- Film Dirilis, Dewi Lestari Deg-degan Menunggu Pemutaran0
Wali Kota Metro, Bambang Iman
Santoso, mengucapkan apresiasi atas respon cepat dari Kemenko Infrastruktur dan
berharap rapat ini dapat menghasilkan solusi konkret.
“Tentunya, kami dari Pemerintah Kota Metro mengucapkan terima
kasih atas respon cepat terhadap surat yang kami sampaikan dan berharap setelah
pemaparan nanti, akan diperoleh solusi terbaik serta tindak lanjut yang cepat
dalam menangani masalah banjir di Kota Metro mengingat sifatnya yang darurat,”
ungkapnya.
Plt. Kepala Bappeda Kota Metro,
Yerri Ehwan Ia memaparkan bahwa musim hujan dengan curah hujan tinggi
mengakibatkan aliran air terhambat akibat alih fungsi lahan di hulu yang
menyebabkan erosi, serta pendangkalan di hilir mengingat bahwa sungai Way
Batanghari serta anak sungai Way Perak melintas di kawasan permukiman penduduk
dan pusat komersial.
“Saat musim hujan dengan curah
hujan tinggi, aliran air tidak lancar akibat alih fungsi lahan di hulu yang menyebabkan
erosi, serta pendangkalan di hilir yang menghambat aliran. Kondisi ini sering
memicu banjir di permukiman dan kawasan komersial,” paparnya.
Yerri juga menyebutkan, pada Januari 2025, curah hujan tinggi
kembali menyebabkan banjir dengan ketinggian air 30–100 cm dan luasan genangan
lebih dari 3 hektare di sekitar Way Perak. “Banjir ini merupakan pengulangan
dari kejadian sebelumnya akibat meluapnya Sungai Way Perak dan Way Batanghari,”
jelasnya.
Penanganan sementara sudah
dilakukan oleh BBWS Mesuji-Sekampung melalui normalisasi Sungai Way Perak pada
16 Juni 2025. Normalisasi ini bertujuan melancarkan aliran air dan mencegah
overtopping tanggul. Yerri menambahkan, pemerintah juga merencanakan
pembangunan kolam detensi sebagai solusi jangka menengah untuk menampung
kelebihan air sekaligus difungsikan sebagai ruang terbuka hijau.
Kepala Dinas PUTR Kota Metro,
Ardah, menyampaikan bahwa beberapa langkah sudah dilakukan, termasuk pengerukan
sungai sepanjang 1,37 km. Namun, pembangunan kolam retensi masih terkendala
tata ruang dan pembebasan lahan yang meliputi wilayah pertanian dan permukiman.
“Kondisi saat ini sangat
mendesak. Kami mengusulkan agar Kemenko Infrastruktur membantu mendorong
Kementerian PUPR melalui BBWS Way Sekampung untuk melanjutkan normalisasi anak
sungai yang masih mengalami pendangkalan,” ujar Ardah.
Ia menjelaskan, dari total 5,955
km, masih ada 4,6 km sungai yang belum dinormalisasi. Ardah juga meminta
dukungan untuk penanganan pohon di bantaran sungai yang memerlukan izin
panjang.
Perwakilan Balai Besar Way Sekampung menyampaikan bahwa pihaknya
telah melakukan pengerukan sepanjang 1 km menggunakan excavator amfibi hingga
19 Juli 2025. Namun, pengerjaan belum tuntas karena keterbatasan anggaran.
“Terkait sampah, kami memohon bantuan dari Pemerintah Kota Metro untuk
mengangkat sampah, termasuk batang kayu, tanpa perlu izin mengingat situasi
yang mendesak. Kami juga berharap dukungan dari Kemenko Infrastruktur agar
Sungai ini dapat masuk program penanganan tahun 2026,” ungkap perwakilan BBWS.
[MFH/**]
