- Ketua FKP LPP RRI Achmad Nyerupa: RRI Fest 2025 Dorong Tumbuh Kembang UKM
- Bupati Lampung Barat Expose Rencana Penataan Infrastruktur
- Wakil Walikota Metro buka Pelatihan Digital Marketing
- Wabup Azwar Hadi Pimpin Pelaksanaan Aksi 5 Tim
- Langkah Gubernur Hapus Uang Komite , Dorong Deflasi di Provinsi Lampung
- Pemprov Lampung Apresiasi RRI Fest 2025, Dorong UMKM dan Transformasi Digital
- Temui Ketua MPR RI, Gubernur Mirza Sampaikan Aspirasi Mahasiswa Lampung
- Yayasan Addarsa Baitul Quraan Salurkan Donasi Para Dermawan
- Bupati Tubaba Pimpin Apel Besar Peringatan Hari Pramuka ke-64 Tahun 2025
- Dapur Rumah Warga di Jalan Purnawirawan Dilalap Si Jago Merah
Aksi Damai Ribuan Massa di Lampung Tunjukkan Kematangan Demokrasi

BANDAR LAMPUNG,
MFH,-- Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menemui ribuan massa aksi yang
menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Lampung, Senin, (01/09/2025).
Bersama
Ketua DPRD Lampung, Pangdam XXI Radin Intan, Kapolda Lampung, tokoh adat, dan
jajaran Forkopimda, Gubernur duduk bersama peserta aksi yang sudah memadati
gerbang DPRD sejak pukul 10.00 pagi.
Di bawah
terik matahari, Gubernur mendengarkan satu per satu keluhan yang disampaikan
perwakilan mahasiswa, buruh, hingga pengemudi ojek daring. Dialog berlangsung
terbuka dengan suasana yang relatif kondusif.
Baca Lainnya :
- Momen Kebersamaan Disela Unjuk Rasa Mahasiswa0
- Itera Lepas 1.500 Mahasiswa untuk Ikuti Aksi Damai di DPRD Lampung0
- Aksi Unjuk Rasa di DPRD Lampung Meninggalkan Tumpukan Sampah di Sejumlah Titik0
- Gubernur Lampung Temui Demonstran0
- Tiga Ton Daging Ilegal di Amankan Karantina Lampung 0
“Kami ingin
suara masyarakat didengar, bukan dibungkam,” ujar salah seorang perwakilan aksi
dari atas mobil komando.
Usai berdialog, Gubernur menerima secara langsung sepuluh poin tuntutan yang disuarakan massa. Tidak hanya menerima, Gubernur bahkan membacakan sendiri tuntutan itu di hadapan ribuan demonstran. Sikap ini sontak memicu sorak-sorai dukungan dari peserta aksi.
Dalam
tuntutan yang dibacakan, massa mendesak pemerintah pusat segera mengesahkan
Undang-Undang Perampasan Aset, memangkas gaji dan tunjangan anggota DPR, serta
menaikkan gaji dan kualitas kerja dosen maupun guru. Mereka juga meminta Presiden
Prabowo mencopot menteri-menteri yang dianggap problematik.
Selain itu,
massa mendesak reformasi total Polri, mengadili pelaku pembunuhan Affan
Kurniawan, serta mengevaluasi kinerja Polda Lampung. Tuntutan lain adalah
penolakan terhadap RKUHAP, kebijakan efisiensi di sektor pendidikan dan
kesehatan, serta penghentian penggunaan pajak rakyat untuk menindas masyarakat.
Salah satu poin penting juga menyoal reforma agraria. Massa menuntut pemerintah membebaskan lahan untuk petani, khususnya di Lampung, agar hak agraria lebih berkeadilan. “Hidup mahasiswa, hidup buruh, hidup masyarakat Lampung. Panjang umur perjuangan,” teriak Gubernur Mirza dari podium.
Gubernur
juga menegaskan bahwa seluruh tuntutan itu akan dikawal hingga ke pemerintah
pusat. Ia menyebut langkah ini bukan sekadar simbolis, tetapi bentuk komitmen
agar aspirasi rakyat Lampung tak berhenti di gerbang DPRD.
“Ini luar
biasa, hari ini kami melihat semangat gelora anak muda di Lampung, juga
masyarakat, ojol, dan elemen lainnya, mereka bersatu menyuarakan hati nurani.
Sesuai amanat konstitusi, pemerintah provinsi harus menjaga dan melindungi
hak-hak mereka untuk bersuara,” ucap Gubernur.
Menurut
Gubernur, semua aspirasi yang disampaikan akan diteruskan kepada pemerintah
pusat. Ia juga mengapresiasi jalannya aksi yang berlangsung tertib.
“Lampung berbeda dari tempat lain di Indonesia. Lampung damai, Lampung tenteram, dan Lampung penuh dengan harapan. Kita berdoa, setelah ini Lampung tetap tertib, aman, dan kondusif. Ini akan menjadi alasan bagi Lampung untuk menjadi lebih baik ke depan,” ujarnya.
Kapolda
Lampung Irjen Pol. Helmy Santika juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat
yang menggelar aksi damai. “Terima kasih kepada mahasiswa dan semua elemen,
karena penyampaian aspirasi hari ini berlangsung tertib, aman, dan damai.
Seperti yang sudah disampaikan Pak Gubernur, aspirasi ini akan diteruskan ke
pemerintah pusat. Yang lebih penting, situasi seperti ini harus tetap terjaga,”
kata Kapolda.
Aksi yang
digelar hari ini berlangsung tertib dan tanpa gesekan. Seusai mendengarkan
pernyataan sikap Gubernur, massa perlahan membubarkan diri. Tidak lama
berselang, hujan deras mengguyur Bandarlampung, memberi jeda yang menyejukkan
usai panas terik yang menyelimuti aksi.
Aksi damai
ini menunjukkan pola baru komunikasi antara pemerintah daerah dan masyarakat.
Sikap Gubernur yang turun langsung menemui massa dinilai dapat meredakan
ketegangan dan membuka ruang dialog lebih luas. Bagi masyarakat Lampung,
komitmen ini menjadi langkah awal untuk memastikan aspirasi mereka dapat
menjadi bagian penting dalam arah kebijakan nasional. [MFH/rils]
