- Polda Lampung Gelar Upacara Peringatan Hari Olahraga Nasional ke-42 Tahun 2025
- Suara Wartawan di Balik Anggaran Kominfo Tubaba
- Pemkab Tubaba Dukung Program Kemitraan Tebu
- Gerakan Pangan Murah, Layanan Kesehatan dan Donor Darah Warnai Perayaan HUT PMI dan TNI AL
- Wabup Tubaba Terima Aspirasi Wartawan
- IIB Darmajaya Gandeng SMAN 1 Bandar Lampung Bentuk Inkubator Bisnis Sekolah
- Gubernur Lampung Buka Ijtima Ulama dan Umara
- Presiden Prabowo Resmi Lantik Empat Menteri dan Satu Wakil Menteri Baru
- Mighrul Lappung Bersatu Jadi Mitra Strategis Pemprov dalam Pendidikan dan Ekonomi Kreatif
- Senam Bersama dan Tanam Pohon, Penutup Rangkaian Kegiatan RRI Fest 2025
Suara Wartawan di Balik Anggaran Kominfo Tubaba

TULANG
BAWANG BARAT, MFH,-- Puluhan wartawan yang tergabung dalam aliansi Media Tubaba
Bersatu akhirnya turun ke jalan. Dengan wajah yang penuh kekecewaan bercampur
harapan, mereka melangkah mantap sembari mengangkat poster-poster sederhana
yang ditulis tangan. Meski terlihat sederhana, namun tulisan di atas karton
putih itu menyimpan makna yang dalam, sebuah ungkapan getir dari insan pers
yang merasa keadilan kian jauh dari genggaman.
Aksi
damai yang digelar ini bukan sekadar unjuk rasa biasa. Bagi para wartawan, ini
adalah jeritan hati. Jeritan yang lahir dari rasa luka, karena selama ini
mereka merasa haknya terpinggirkan dan suara mereka diabaikan. Di bawah
teriknya matahari siang, langkah demi langkah mereka menuju kantor pemerintah
daerah, menyatukan suara lantang penuh kesedihan. Poster bertuliskan “Kami
Minta APH Periksa Anggaran TH 2023–2025” dan “Kami Minta Pejabat Kominfo Diganti”
menjadi saksi nyata betapa perasaan kecewa itu sudah tak bisa lagi dibendung.
Dalam
aksinya, para wartawan menyuarakan lima tuntutan utama, yang intinya menekankan
evaluasi kinerja pejabat, keadilan, serta transparansi dalam pengelolaan
anggaran Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Tulang Bawang
Barat. Beberapa di antaranya adalah:
Baca Lainnya :
- Pemkab Tubaba Dukung Program Kemitraan Tebu0
- Wabup Tubaba Terima Aspirasi Wartawan0
- Polres Tulang Bawang Barat Laksanakan Patroli Skala Besar0
- Bupati Tubaba Pimpin Apel Besar Peringatan Hari Pramuka ke-64 Tahun 20250
- Pemkab Tubaba Launching Program SINITA0
Mendesak
evaluasi serius terhadap kinerja Dinas Kominfo Tubaba, sekaligus meminta agar
pejabat yang dinilai gagal segera diganti.
Menuntut
audit anggaran Kominfo Tubaba oleh Aparat Penegak Hukum (APH) – Kejaksaan
Negeri dan Tipikor Polres Tubaba – khususnya terkait penggunaan dana APBD tahun
2024–2025.
Menagih
transparansi serta pemerataan anggaran publikasi agar seluruh media
diperlakukan secara adil tanpa diskriminasi.
Aksi
yang berjalan damai itu akhirnya mendapat respon dari Wakil Bupati Tulang
Bawang Barat, Nadirsyah, yang turun langsung didampingi oleh Kepala Dinas
Kominfo, Eri Budi Santoso, S.Sos., M.H., serta Penjabat Sekretaris Daerah,
Perana Putra, S.H., M.H.. Dalam dialog terbuka bersama perwakilan wartawan,
Nadirsyah berjanji akan menindaklanjuti aspirasi tersebut.
“Saya
minta pejabat Kominfo jangan mempersulit kawan-kawan media. Anggaran yang
terserap harus dijelaskan secara transparan. Jika memang ada pejabat yang tidak
bisa menjalankan tugas sesuai amanah, maka akan kami evaluasi bahkan ganti,”
tegas Nadirsyah di hadapan massa aksi, Senin (8/9/2025).
Sementara
itu, Kadis Kominfo Tubaba, Eri Budi Santoso, memberikan penjelasan terkait
sorotan yang diarahkan kepadanya. Ia menyebut saat ini tercatat 311 media
cetak, siber, dan elektronik yang telah terdaftar di Kominfo, dan sebagian
besar sudah menjalin kerja sama. Namun, ia menambahkan bahwa masih ada beberapa
media yang belum bisa terakomodir karena terkendala kelengkapan administrasi
sesuai aturan dan ketentuan undang-undang.
Pernyataan
itu justru menimbulkan pertanyaan besar di benak peserta aksi. Rico, selaku
Korlap Aksi, menilai angka 311 media tersebut sangat janggal.
“Setahu
kami hanya sekitar 220 media yang tercatat di Kominfo. Kok bisa sekarang muncul
angka 311 media? Dari mana seratus media itu tiba-tiba datang? Apakah ada biro
yang memegang lebih dari satu media, atau memang ada media ‘siluman’ yang
selama ini tidak pernah kami ketahui?” ungkap Rico dengan nada kecewa.
Perbedaan
data yang cukup signifikan itu semakin mempertebal kecurigaan para wartawan
terhadap pengelolaan anggaran Kominfo. Mereka menilai ketidakjelasan ini
berpotensi menimbulkan ketidakadilan dalam pembagian dana publikasi, karena
setiap media seharusnya memiliki hak yang sama tanpa terkecuali.
Aksi
damai tersebut bukan hanya menyuarakan kepentingan pribadi, melainkan menjadi
tonggak perjuangan insan pers Tubaba untuk menjaga marwah jurnalisme sekaligus
memastikan penggunaan anggaran daerah berjalan sesuai aturan hukum.
Tidak
berhenti di kantor Kominfo, rombongan wartawan kemudian bergerak melanjutkan
aksi menuju kantor DPRD Tulang Bawang Barat. Suasana semakin haru ketika mereka
disambut langsung oleh Wakil Ketua DPRD, Kuncoro, yang menerima 10 perwakilan
wartawan untuk masuk menyampaikan aspirasi secara langsung. Meski singkat,
pertemuan ini menjadi ruang tambahan bagi wartawan untuk menegaskan tuntutan
yang sama, evaluasi, transparansi, dan keadilan dalam pengelolaan anggaran
publikasi.
Di penghujung aksi, meski ada janji evaluasi dan
tindak lanjut dari Wakil Bupati maupun DPRD, para wartawan masih meninggalkan
lokasi dengan hati berat. Mereka berharap, suara yang telah diteriakkan dengan
penuh perjuangan itu tidak berhenti sebagai janji manis di atas kertas,
melainkan benar-benar diwujudkan dalam langkah nyata demi terciptanya keadilan
dan transparansi bagi seluruh media di Tubaba. [MFH/**]
