- Sistem OM SPAN Kementerian Keuangan Alami Kendala
- Kapolres Gelar Ngopi Bareng Kamtibmas (Ngobarmas) di Wilayah Terluar
- Marindo Terima Visitasi ASKOMPSI
- Wakil Bupati Tubaba Nadirsyah Buka Tubaba Art Festival ke-IX Tahun 2025
- Wabup Azwar Hadi Dorong Penguatan SDM Melalui Pelatihan Kader HMI Lamtim
- Wabup Lamtim Ajak ASN Gotong Royong Bersihkan Gedung Pusiban dan Lingkungan Kantor
- Pemkot Metro Dukung Semangat Kebersamaan di Milad ke-113 Muhammadiyah
- Pemkot Metro Gelar Pasar Murah Kecamatan Metro Selatan
- Bupati Dedi Irawan Tinjau Progres Pembangunan RSUD KH. Muhammad Thohir
- Akhir Oktober 2025, Progres Pembangunan Ruas Bumidaya - Terimo Mukti Baru 13,86 %
Satu Dekade Hari Santri, Gubernur Lampung: Santri Garda Moral dan Peradaban Bangsa

BANDAR LAMPUNG, MFH,-- Gubernur
Lampung, Rahmat Mirzani Djausal menjadi inspektur upacara pada Peringatan Hari
Santri Nasional Tahun 2025 yang mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka
Menuju Peradaban Dunia,” bertempat di Lapangan KORPRI, Rabu (22/10/2025).
Dalam amanatnya, Gubernur Lampung,
Rahmat Mirzani Djausal membacakan sambutan tertulis Menteri Agama RI Dr.
Nasaruddin Umar, MA yang menekankan peringatan Hari Santri merupakan sebuah
momentum penuh berkah penuh cinta dan kebanggaan.
Pada kesempatan itu, Gubernur juga
menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya 67 santri dalam musibah di
Pesantren Al-Khonizy, Sidoarjo, Jawa Timur. Ia mengapresiasi langkah cepat
Kementerian Agama yang telah turun langsung memberikan bantuan dan memastikan
proses pemulihan berjalan baik.
Baca Lainnya :
- Festival Bebay Butabuh 2025, Panggung Perempuan Lampung Lestarikan Budaya Daerah0
- Achmad Nyerupa: Sekolah Rakyat Siapkan Pemimpin Masa Depan Indonesia0
- Agnesia Bulan Marindo Ajak Pengurus LASQI Bersinergi Majukan Seni Qasidah di Bumi Ruwa Jurai0
- Wagub Lampung Serahkan KUR ke Pelaku UMKM0
- Sutrisno: Budidaya Labu Madu, Menjanjikan dengan Potensi Pasar Luas0
“Langkah ini adalah bukti nyata bahwa
negara hadir dan peduli terhadap pesantren dan para santri. Ini momentum
terbaik bagi kita semua untuk berbenah. Dan kita tentu berharap kejadian serupa
tidak akan terjadi lagi di kemudian hari,” ujarnya.
Gubernur menegaskan, Hari Santri
menjadi pengingat perjuangan para ulama dan santri melalui Resolusi Jihad yang
dicetuskan oleh Hadratus Syekh Kiai Haji Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945.
Resolusi tersebut berisi fatwa
kewajiban berjihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, yang kemudian
menyalakan semangat perjuangan rakyat dan melahirkan peristiwa heroik 10
November 1945.
“Marilah kita ingat selalu jasa-jasa
para pahlawan dan syukuri nikmat kemerdekaan ini dengan melakukan hal-hal baik
yang membawa kemaslahatan untuk bangsa Indonesia,” ujar Gubernur.
Tahun 2025 menjadi momen istimewa
karena menandai satu dekade peringatan Hari Santri sejak pertama kali
ditetapkan pemerintah pada tahun 2015. Dalam kurun waktu itu, peran pesantren
dan santri sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan.
“Pesantren telah melahirkan generasi
yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual,
dan moral. Banyak santri yang kini berkiprah di tingkat nasional maupun
internasional membawa nama baik Indonesia di kancah global,” tambahnya.
Melalui tema “Mengawal Indonesia
Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, Gubernur mengajak para santri menjadi pelaku
perubahan dan pembawa nilai Islam Rahmatan Lil Alamin dalam membangun peradaban
dunia yang damai, adil, dan berkeadaban.
Ia juga menegaskan dukungan negara
terhadap pesantren melalui berbagai regulasi, seperti pengakuan lembaga
pesantren dan penyediaan dana abadi, serta keterlibatan santri dalam program
nasional seperti makan bergizi gratis dan pemeriksaan kesehatan bagi santri.
“Semua ini adalah bukti bahwa negara
tidak menutup mata terhadap jasa besar pesantren. Negara berhutang budi kepada
pesantren dan para santri yang selama ini telah menjadi benteng moral bangsa,”
ungkap Gubernur.
Di akhir amanatnya, Gubernur berpesan
kepada seluruh santri di tanah air untuk menjadi pribadi yang berilmu,
berakhlak, dan berdaya. Ia mengajak santri agar senantiasa merawat tradisi
pesantren, sekaligus membuka diri terhadap inovasi dan perkembangan zaman.
“Bawalah semangat pesantren ke ruang
publik, ke dunia kerja, ke ranah internasional. Tunjukkan bahwa santri mampu
menjadi bagian dari solusi, bukan hanya sekadar penonton,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, sebagai bentuk kepedulian pemerintah, Gubernur juga menyerahkan secara simbolis beberapa bantuan dan penghargaan, antara lain: Kartu BPJS Ketenagakerjaan bagi 100 pengurus pondok pesantren.
Penyerahan simbolis diberikan kepada Siti
Fauziah Hidayat dan Warid Heriyanto dari Pondok Pesantren Al-Mumtaz Al-Islamy, Santunan
manfaat jaminan kematian kepada Samsul Bachri dari Pondok Pesantren Al-Hidayah
Pringsewu, dan Samsuddin AR dari MTs Nurul Falah Al-Amin, Penghargaan bagi
juara Musabaqah Qira’atul Kutub Internasional, yaitu: Ahmad Fahrezi, juara III
cabang Nahwu Golongan Wustha, Muammar Ali Akbar, juara II cabang Nahwu Golongan
Ula, dan Nessa Marselia, juara III cabang Tarkib Digital Golongan Ma’had Aly, SK
Izin Operasional Pondok Pesantren kepada Ponpes Sunanul Huda An Nawawi Lampung
Selatan dan Ponpes Darul Musthofa Al Hasanah Pesawaran, Bibit pohon untuk
Ponpes Tahfidzul Qur’an Baitul Qurro’ Metro dan Ponpes Hidayatun Nasyiin
Lampung dan Penghargaan bagi KUA dengan capaian Wakaf Catin Terbaik kepada KUA
Kecamatan Blambangan.
Acara peringatan Hari Santri Nasional
Tahun 2025 ini dihadiri oleh enam kompi, di antaranya ASN Pemerintah Provinsi
Lampung, ASN Kementerian Agama Provinsi Lampung, MAN 1 Bandar Lampung, MAN 2
Bandar Lampung, MTsN 1 Bandar Lampung, serta sejumlah pondok pesantren seperti
Ponpes Al-Mumtaz Al-Islamy, Ponpes Madarijul Ulum, Ponpes Al-Hikmah, dan Ponpes
Tahfidzul Al-Qur’an Al-Quds. Kegiatan ini juga diikuti oleh organisasi
keagamaan dan kepemudaan seperti GP Ansor, IPNU/IPPNU, Banser, serta Fatayat NU
Provinsi Lampung. [MFH/Dinas Kominfotik Provinsi Lampung]









3.jpg)

