- Pemprov Lampung Dukung Peran Strategis Mahasiswa NU Dalam Pembangunan Daerah
- TNI- POLRI Gelar Patroli Skala Besar, Jaga Kamtibmas Pasca Unjuk Rasa
- Polres Tulang Bawang Barat Laksanakan Patroli Skala Besar
- Harga Terjangkau, Warga Antusias Sambut Pasar Murah PMI Lampung di Pesawahan
- Langkah Konkret Lestarikan Sejarah, Rumah Daswati Didorong Jadi Cagar Budaya
- Pererat Sinergitas, DPP Jagat Buana Nusantara Gelar Silaturahmi
- ASDP Apresiasi Pelanggan Setia dan Terus Dorong Budaya Tertib Digital
- Satu Tahun Buron, Polres Lampung Selatan Berhasil Tangkap Pelaku Pencurian
- Modus Penggelapan Motor Ternyata untuk Jaminan Pinjam Uang
- Polsek Palas Amankan 2 Warga Bangunan dan 1 Kalirejo Edarkan Narkoba
Lampung Jadi Provinsi Pertama Proyek Percontohan Nilai Ekonomi Karbon Perhutanan Sosial di Indonesia

BANDAR LAMPUNG, MFH,-- Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama OJK secara resmi menjadikan Provinsi
Lampung sebagai Provinsi pertama di Indonesia yang menjadi proyek percontohan
Nilai Ekonomi Karbon Perhutanan Sosial.
Penetapan tersebut secara resmi disahkan oleh Menteri Kehutanan
Republik Indonesia Raja Juli Antoni bersama Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra
Siregar dan Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela dalam kegiatan Kick-Off:
Pengenalan Pengembangan Potensi Nilai Ekonomi Karbon Perhutanan Sosial pertama
di Indonesia bertempat di Grand Mercure Lampung, Jumat (29/08/2025).
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan Penandatanganan Nota
Kesepahaman antara kementerian Kehutanan Republik Indonesia dengan Otoritas Jasa
Keuangan Republik Indonesia yang disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur
Lampung Jihan Nurlela.
Baca Lainnya :
- Kapolda Lampung Sampaikan Bela Sungkawa0
- Waspadai Penyakit Cacingan, Pemkot Bakal Cek Kesehatan Bayi dan Balita Serentak0
- Gubernur Mirza Raih Penghargaan sebagai Kepala Daerah Pendukung Gerakan Zakat Indonesia0
- Pemprov Lampung Siap Dukung Sensus Ekonomi 20260
- Kapolda Lepas Tim Bhayangkara Presisi U17 Wakili Lampung di Piala Soeratin0
Menyambut baik hal tersebut, Wakil Gubernur Lampung menyatakan
bahwa merupakan sebuah kehormatan, Lampung menjadi Provinsi pertama di
Indonesia yang menjadi proyek percontohan Nilai Ekonomi Karbon Kehutanan
Sosial. Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen untuk terus mendukung
implementasi program NEK Perhutanan Sosial.
“Ini sebuah kehormatan bagi kami, artinya Lampung dipercaya
menjadi motor penggerak kontribusi Indonesia. Saya menyatakan komitmen penuh
atas nama pemerintah provinsi Lampung untuk memetakan potensi sektor Kehutanan
dan mendukung implementasi dari Nilai Ekonomi Karbon,” tegasnya.
“Ini adalah stimulus bagi kami, pemerintah daerah untuk terus
semangat mengembangkan potensi-potensi alam yang ada di Provinsi Lampung tanpa
merusak keberlanjutan dari alam-alam tersebut,” tambahnya.
Menurut Jihan, masyarakat kini menjadi aktor utama menjaga hutan
sekaligus memperoleh manfaat ekonomi dari hasil hutan, mulai dari madu, kopi,
sirup nira, hingga ekowisata. Dengan akses legal dan dukungan pendanaan, petani
hutan diharapkan mampu menekan laju deforestasi sekaligus menghasilkan produk
bernilai tambah.
“Insya Allah akan ada dukungan nyata dari OJK, maka kami sampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya untuk OJK dan lembaga keuangan yang akan
menyatakan komitmennya untuk mendukung potensi-potensi yang ada di perhutanan
sosial,” ucapnya.
Diakhir, Wagub juga mengajak seluruh
pihak untuk turut bersama-sama menyukseskan program ini dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat melalui hutan yang lestari.
“Mari kita satukan langkah pemerintah pusat dan daerah dunia
usaha dan akademis masyarakat adat dan petani hutan agar program ini sukses
semoga kita hari ini menjadi awal yang baik dan Lampung bisa menjadi inspirasi
bagi provinsi lain bahwa hutan lestari masyarakat akan sejahtera,” pungkasnya.
Melalui penandatanganan nota kesepahaman, Menteri Kehutanan RI,
Raja Juli Antoni berharap akan menekankan pentingnya peningkatan kapasitas
penyuluh dan pengelola perhutanan sosial, terutama dalam memahami literasi
ekonomi dan pemanfaatan skema pendanaan hijau.
“Insya Allah ini bisa menambah kesejahteraan masyarakat kita
dengan regulasi yang sedang dibenahi. Kemampuan kita untuk menjaga Kehutanan
kita secara lestari, nanti ada insentif baru. Nilai Ekonomi Karbon yang bisa
kita perdagangkan, jadi kesejahteraan petani hutan akan meningkat dengan skema
ini,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar
menyebut bahwa penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan komitmen kuat
antar institusi dimana dalam pemilihannya Lampung terpilih menjadi lokasi pilot
project yang akan menjadi model nasional.
“Pilot projek adalah yang ada di Provinsi Lampung.
Penandatanganan ini adalah kesepakatan komitmen kuat antar institusi.
Implementasinya actionnya, operasional tentu yang dipakai sebagai percontohan
pilot project dan modeling adalah yang ada di Provinsi Lampung,” jelasnya.
Mahendra juga menilai bahwa potensi Nilai Ekonomi Karbon
Perhutanan itu merupakan satu kesatuan yang juga dapat dilihat sebagai dua
supply chain yang pada gilirannya harus diperkuat satu sama lain sehingga akses
keuangan berkelanjutan akan memperkuat hulu dan hilir perhutanan sosial.
“Apa
yang selama ini menjadi gambaran bagaimana menjaga hulu dari hutan sosial itu
sangat bisa diperkuat dengan akses keuangan yang berkelanjutan,” ucapnya. [MFH/Dinas
Kominfotik Provinsi Lampung].
