- Pemprov Lampung Dukung Peran Strategis Mahasiswa NU Dalam Pembangunan Daerah
- TNI- POLRI Gelar Patroli Skala Besar, Jaga Kamtibmas Pasca Unjuk Rasa
- Polres Tulang Bawang Barat Laksanakan Patroli Skala Besar
- Harga Terjangkau, Warga Antusias Sambut Pasar Murah PMI Lampung di Pesawahan
- Langkah Konkret Lestarikan Sejarah, Rumah Daswati Didorong Jadi Cagar Budaya
- Pererat Sinergitas, DPP Jagat Buana Nusantara Gelar Silaturahmi
- ASDP Apresiasi Pelanggan Setia dan Terus Dorong Budaya Tertib Digital
- Satu Tahun Buron, Polres Lampung Selatan Berhasil Tangkap Pelaku Pencurian
- Modus Penggelapan Motor Ternyata untuk Jaminan Pinjam Uang
- Polsek Palas Amankan 2 Warga Bangunan dan 1 Kalirejo Edarkan Narkoba
Lampung dan Jawa Timur Perkuat Sinergi Dagang dan Investasi Lewat Forum Strategis

BANDAR
LAMPUNG, MFH – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, bersama
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menghadiri Misi Dagang dan
Investasi antara Pemerintah Provinsi Lampung dengan Pemerintah Provinsi Jawa
Timur di Swiss-Belhotel Lampung, Kamis (7/8/2025).
Forum ini
menjadi momentum penting dalam penguatan kerja sama lintas provinsi, khususnya
di sektor industri, pertanian, perdagangan, dan pendidikan.
Dalam sambutannya, Gubernur Lampung menyampaikan optimisme atas stabilitas ekonomi daerah di tengah perlambatan ekonomi global. Ia menyoroti pertumbuhan ekonomi Lampung yang tetap terkendali dan peluang besar dari konektivitas dengan Jawa Timur sebagai gerbang ekonomi Indonesia Timur.
Baca Lainnya :
- Jihan Nurlela Dorong Kebangkitan Tenis Lampung 0
- Pemprov Lampung Batasi Penggunaan Foto Pejabat dalam Publikasi Media Luar Ruang0
- Gubernur Lantik Dua Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama0
- Memeriahkan HUT Kota Bandar Lampung ke-343 0
- Perempuan Hebat, Keluarga Kuat 0
“Lampung merupakan pintu gerbang Sumatra, dan Jawa Timur adalah jantung ekonomi kawasan timur Indonesia. Jika konektivitas ini diperkuat, akan terbuka jalan bagi peningkatan perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan,” ujar Mirza.
Gubernur Lampung juga menyinggung potensi sektor pertanian, khususnya jagung, sebagai salah satu komoditas unggulan yang akan terus dikembangkan. Ia berharap ada dukungan benih unggul dari Jawa Timur agar produksi jagung di Lampung bisa meningkat untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak yang besar.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut baik inisiatif kolaborasi ini dan menegaskan pentingnya membangun kedekatan antardaerah bukan hanya berdasarkan kepentingan ekonomi, melainkan juga karena kesamaan budaya dan visi pembangunan nasional.
“Kami melihat banyak potensi Lampung, terutama di sektor pertanian dan UMKM. Jawa Timur siap menjadi mitra strategis untuk hilirisasi produk Lampung. Kita juga ingin mendorong integrasi produksi dalam negeri agar lebih kompetitif,” kata Khofifah.
Khofifah juga menyinggung pentingnya kerja sama pendidikan. Ia menawarkan kesempatan bagi siswa-siswi asal Lampung untuk mengikuti pendidikan di SMA Taruna yang ada di Jawa Timur, yang telah terbukti mencetak lulusan berprestasi dan nasionalis.
Forum investasi kali ini diikuti oleh 153 pelaku usaha, terdiri dari 100 pelaku usaha asal Lampung dan 53 dari Jawa Timur. Dalam acara tersebut, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara lima OPD, satu BUMD (Bank Jatim dan Bank Lampung), serta empat asosiasi komoditas strategis.
Sektor-sektor yang menjadi fokus kerja sama antara lain pertanian, kelautan dan perikanan, perkebunan, jasa industri kreatif, dan bahan baku industri. Salah satu kesepakatan strategis adalah rencana pembangunan pabrik gula merah di Lampung oleh investor asal Kediri, Jawa Timur, yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2026.
Kedua Gubernur sepakat untuk memperkuat koneksi logistik antara Lampung dan Jawa Timur, mengingat peran penting Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebagai jalur tol laut nasional. Sejumlah produk seperti kopi, pisang, dan tapioka dari Lampung selama ini telah menjadi komoditas favorit pelaku usaha di Jawa Timur.
“Kami tidak hanya ingin membangun transaksi jangka pendek, tetapi kontinuitas bisnis antarwilayah agar memberi nilai tambah yang maksimal,” tegas Khofifah.
Gubernur Khofifah juga menyoroti keunggulan teknologi pengolahan arang kelapa cair di Lampung yang dinilai paling maju di Indonesia dan telah menarik minat eksportir dari Hong Kong.
Kedua gubernur berkomitmen untuk saling
mengunjungi dan mengembangkan kerja sama jangka panjang, termasuk pertukaran
pelajar, program pendidikan vokasi, penguatan SDM, serta kolaborasi antara
dunia usaha dan pemerintah. [MFH/Dinas Kominfotik Provinsi Lampung]
