- Sistem OM SPAN Kementerian Keuangan Alami Kendala
- Kapolres Gelar Ngopi Bareng Kamtibmas (Ngobarmas) di Wilayah Terluar
- Marindo Terima Visitasi ASKOMPSI
- Wakil Bupati Tubaba Nadirsyah Buka Tubaba Art Festival ke-IX Tahun 2025
- Wabup Azwar Hadi Dorong Penguatan SDM Melalui Pelatihan Kader HMI Lamtim
- Wabup Lamtim Ajak ASN Gotong Royong Bersihkan Gedung Pusiban dan Lingkungan Kantor
- Pemkot Metro Dukung Semangat Kebersamaan di Milad ke-113 Muhammadiyah
- Pemkot Metro Gelar Pasar Murah Kecamatan Metro Selatan
- Bupati Dedi Irawan Tinjau Progres Pembangunan RSUD KH. Muhammad Thohir
- Akhir Oktober 2025, Progres Pembangunan Ruas Bumidaya - Terimo Mukti Baru 13,86 %
Kadis Kominfo: Langkah Cerdas Trobosan Biosalin Dorong Inovasi Sektor Pertanian di Lamsel

SRAGI, MFH,--
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan dalam hal ini Bupati Lampung
Selatan, Radityo Egi Pratama, terus mendorong inovasi di sektor pertanian
melalui pendekatan kolaboratif pentahelix guna meningkatkan produktivitas lahan
dan kesejahteraan petani.
Salah satu
terobosan yang kini menjadi perhatian adalah penerapan program Padi Biosalin
(Bio Salinity Tolerant Rice) di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi. Program ini
berhasil mengubah lahan bekas tambak udang yang berair asin menjadi hamparan
sawah produktif.
Kepala Dinas
Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Lampung Selatan, Anasrullah, bersama Ketua
BPH Yayasan Batutta Bangun Negeri Universitas Indonesia Mandiri (UIM) Toto
Priyana, Direktur Riset, Inkubasi Bisnis, dan Kualitas UIM Sigit Apriyanto,
meninjau langsung lahan percontohan milik Kardiyansyah, anggota kelompok tani
setempat yang menjadi pionir penerapan teknologi tersebut, Jumat (24/10/2025).
Baca Lainnya :
- Damkar Lamsel Gelar Pelatihan Water Rescue di Pantai Kedu0
- Peringati Hari Santri, KUA Palas Buka Stand Pelayanan untuk Masyarakat dan Umat0
- ASDP Cabang Bakauheni Terima Audensi DPC Organda Lamsel0
- Kolaborasi Kalyanamitra dan Pemkab Lamsel Wujudkan Desa Inklusif0
- Kolaborasi Puskesmas Rawat Inap dan Pemdes Bumidaya Lahirkan Inovasi DORADI KALBU0
Turut hadir
dalam kunjungan itu, Ketua Dekopinda Lampung Selatan, Rudi Topan, Kepala Desa
Sidoasih, Kepala Desa Bandar Agung, serta sejumlah tokoh masyarakat sekitar.
Inovasi Padi
Biosalin digagas oleh tokoh masyarakat, Kang Jalu, yang berupaya memanfaatkan
lahan pesisir terdampak intrusi air laut agar tetap produktif.
“Ladang ini
dulunya tambak udang dengan air payau. Kami ingin membuktikan bahwa tanah
seperti ini tetap bisa produktif jika ditanami varietas yang tepat,” ujar Jalu
di lokasi.
Ia
menjelaskan, uji coba dilakukan di lahan dengan kadar garam tinggi dan hasilnya
menunjukkan varietas Padi Biosalin mampu tumbuh serta berproduksi dengan baik.
“Ke depan,
kami akan terus mendorong masyarakat memanfaatkan lahan-lahan tidur. Meski
airnya payau atau asin, padi ini tetap bisa tumbuh dan memberikan hasil,”
tambahnya.
Kadis
Kominfo Lampung Selatan Anasrullah menilai, keberhasilan Padi Biosalin
merupakan langkah cerdas dalam memanfaatkan lahan pesisir yang selama ini
dianggap tidak potensial.
“Ini solusi
nyata bagi masyarakat di kawasan pantai. Saat musim kemarau dan pasokan air
tawar terbatas, petani tetap bisa memanfaatkan air laut untuk bercocok tanam.
Dengan begitu, roda ekonomi masyarakat tetap bergerak,” ujarnya.
Ia
menambahkan, inovasi pertanian adaptif seperti Biosalin menjadi bukti nyata
bahwa teknologi mampu menjawab tantangan perubahan iklim dan keterbatasan
sumber daya alam.
Sementara
itu, Direktur Riset, Inkubasi Bisnis, dan Kualitas UIM, Sigit Apriyanto
menyebut pengembangan Padi Biosalin di lahan bekas tambak merupakan langkah
strategis menuju pertanian berkelanjutan.
“Upaya ini
tidak hanya meningkatkan produktivitas dan nilai tambah hasil pertanian, tetapi
juga memperkuat sinergi pentahelix antara akademisi, pemerintah, dan swasta
dalam membangun ekosistem pertanian adaptif dan berdaya saing tinggi,”
jelasnya.
Dengan hasil yang menjanjikan, program Padi
Biosalin diharapkan menjadi model pertanian adaptif di Lampung Selatan, membuka
peluang baru bagi petani pesisir sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.
[MFH Gil]









3.jpg)

