- Pemprov Lampung Dukung Peran Strategis Mahasiswa NU Dalam Pembangunan Daerah
- TNI- POLRI Gelar Patroli Skala Besar, Jaga Kamtibmas Pasca Unjuk Rasa
- Polres Tulang Bawang Barat Laksanakan Patroli Skala Besar
- Harga Terjangkau, Warga Antusias Sambut Pasar Murah PMI Lampung di Pesawahan
- Langkah Konkret Lestarikan Sejarah, Rumah Daswati Didorong Jadi Cagar Budaya
- Pererat Sinergitas, DPP Jagat Buana Nusantara Gelar Silaturahmi
- ASDP Apresiasi Pelanggan Setia dan Terus Dorong Budaya Tertib Digital
- Satu Tahun Buron, Polres Lampung Selatan Berhasil Tangkap Pelaku Pencurian
- Modus Penggelapan Motor Ternyata untuk Jaminan Pinjam Uang
- Polsek Palas Amankan 2 Warga Bangunan dan 1 Kalirejo Edarkan Narkoba
Aswan: Kerja Keras dan Kejujuran Kunci Sukses

BANDAR LAMPUNG, MFH,-- Menjalani kehidupan di tengah
percaturan ekonomi global memang bukan perkara mudah. Selain memerlukan tekat
yang kuat, kerja keras, semangat pantang menyerah, dan lebih penting lagi adalah kejujuran. Hal
tersebut dikatakan Aswan, owner Murbay konfeksi, kepada Media Faktual Hukum,
saat berbincang santai di tempat usahanya, Jalan Nawawi Gelar Dalom, Gg.
Kenangan No. 73, Rajabasa, Bandar Lampung,
beberapa waktu lalu.
Lanjut Aswan, usaha yang dirintisnya pada tahun 2006 ini
memang di awali dengan perjuangan yang
keras, penuh suka dan duka, dengan bermodal tekat yang kuat, serta
semangat yang tak kenal putus asa, usaha yang tadinya hanya dikelola oleh tiga
orang ini kini telah berkembang dan memiliki gedung sendiri, mesin-mesin bordir
komputer serta mempekerjakan lebih 45 orang karyawan.
“Pada awalnya Mubay Konveksi berdiri, disebabkan saat itu
saya hampir putus asa, karena setelah sekian lama kesana kemari berusaha
mencari pekerjaan tak juga kunjung mendapatkan pekerjaan. Sementara saat itu
saya sudah berkeluarga dan memiliki dua orang anak yang harus dipikirkan masa
depannya. Ditengah rasa kecewa dan bingungan itu, saya berkunjung ke kediaman
salah seorang teman yang memiliki usaha konveksi. Setelah mengamati dan bertanya
seadanya, walaupun sangat awam dan sama sekali tak memiliki kemampuan di bidang
usaha tersebut, saya memberanikan diri seraya berpasrah diri kepada Allah SWT,
dan meneguhkan tekat untuk memulai usaha konveksi, dengan dukungan istri
tercinta, dan keluarga, Alhamdulillah
Murbay Konfeksi bisa berkembang hingga saat ini,” tutur Aswan menceritakan masa
awal usahanya berdiri.
Baca Lainnya :
- Kejagung Cekal Dua Bos Sugar Group ke Luar Negeri, Purwanti Lee dan Gunawan Yusuf0
- Pemkot Bandarlampung Pecahkan Rekor MURI atas Sekubal Terbesar di dunia0
- Logo dan Tema HUT Ke-80 Kemerdekaan RI Resmi Diluncurkan0
- Gubernur Lampung Perpanjang Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Hingga 31 Oktober 20250
- Klan "Mulyono" Kuasai PKS Lampung!0
Murbay Konfeksi pada awalnya hanya menerima dan memproduksi
produk-produk konveksi berskala kecil. Tetapi seiring berjalannya waktu,
kepercayaan konsumen mulai datang satu demi satu, serta mulai diminta
mengerjakan berbagai produk garmen berskala menengah dan besar seperti pakaian
seragam sekolah, seragam kantor, seragam organisasi, pakaian olahraga dan
berbagai jenis jaket, Topi dan lain-lain yang dipesan oleh sekolah-sekolah,
organisasi kemasyarakatan, partai politik, instansi swasta, dan instansi
pemerintah di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan.
Bahkan, Murbay Konfeksi diberi kepercayaan oleh salah satu produsen kaos polos
dari pulau Jawa sebagai salah satu pemasok produk medium dan High End kaos
polos khusus distro di Lampung.
Dibidang kemasyarakatan, Murbey Konfeksi mendukung program
pemerintah dalam usaha menciptakan lapangan kerja dan memberikan pembinaan
kepada masyarakat usia produktif yang ingin berwirausaha di bidang konveksi
dengan memberdayakan usaha-usaha konfeksi skala mikro disekitar lokasi dengan
cara bekerjasama dan memberikan kesempatan kepada pengusaha mikro untuk
bersama-sama terlibat dalam memenuhi jumlah pesanan.
“Kami mendukung program pemerintah untuk mengentaskan
kemiskinan dengan memberikan kesempatan pengusaha skala mikro disekitar lokasi
Murbay Konfeksi untuk turut membantu memenuhi jumlah pesanan,” ujar Kepala
Bidang Pemberdayaan Ekonomi Dewan Pimpinan Daerah Serikat Pers Republik
Indonesia (DPD SPRI Provinsi Lampung) dan Pimpinan Perusahaan Media Faktual Hukum
ini.
Ketika ditanya tentang harapan terhadap pemangku kebijakan
dan pemerintah, Aswan mengatakan bahwa selama ini kendala terbesar yang
dihadapi oleh pengusaha konfeksi adalah ketersediaan bahan baku yang terkadang
sulit didapat dan harga yang tidak stabil. Sehingga pengusaha konfeksi skala
mikro, kecil dan menengah akan sulit bersaing dalam memasarkan produknya di
tengah serbuan produk-produk impor.
“Mewakili rekan-rekan
sesama penguaha konfeksi, kami berharap pemangku kebijakan dan pemerintah bisa
mencarikan solusi terbaik untuk mengatasi hal tersebut. Karena dengan
ketersediaan bahan baku yang cukup dan berharga murah, dengan sendirinya akan
meningkatkan daya saing produk di pasaran dengan demikian cita-cita untuk
mensejahterakan rakyat juga akan
tercapai,” tandasnya menutup perbincangan. [MFH red]
